Brebes, CyberNews. Lalu lintas kendaraan di jalur
Bantarkawung-Kebandungan, Kecamatan Bantarkawung, Brebes, hingga Minggu
(20/2) masih lumpuh. Kondisi tersebut diperkirakan berlangsung selama
sepekan ke depan karena jembatan darurat baru mulai dibangun.
Pantauan
di lokasi, angkutan penumpang dari arah Kebandungan maupun Pengarasan,
atau sebaliknya dari Bantarkawung hanya sampai dititik jembatan. Untuk
melanjutkan perjalanan, para penumpang terpaksa harus menuruni badan
jembatan untuk berganti kendaraan.
Di lokasi juga terdapat
sekelompok warga yang menyediakan jasa tarik sepeda motor. Meski harus
mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 5.000, para pengendara mengaku
merasa tertolong karena tak perlu bersusah payah melewati badan
jembatan.
Pemandangan Jasa tarik motor dan penumpang berganti
kendaraan mendapatkan perhatian dari warga setempat. Suasana ramai itu
tidak disia-siakan sejumlah warga dengan menjajakan makanan dan minuman
ringan.
Warga Pengarasan Rohman (45) berharap penyelesaian
jembatan darurat dapat dipercepat. Sebab menurutnya, harga sejumlah
barang dan kebutuhan pokok langsung mengalami kenaikan menyusul
ambruknya jembatan. Hal ini akibat kendaraan pengangkut barang tidak
bisa melintas sehingga terpaksa harus dilangsir. "Gas elpiji tiga
kilogram misalnya, sekarang harganya mencapai Rp 20.000 bahkan bisa
lebih," katanya.
Camat Bantarkawung Edi Sudarmanto SIP, mengatakan
ada sekitar 16.000 warga di Desa Pengarasan dan Kebandungan yang kini
terisolasi menyusul ambruknya jembatan tersebut. "Untuk bepergian ke
luar desa, warga harus melewati jembatan itu karena tidak ada jalur
memutar lainnya," kata dia.
Camat menegaskan, langkah yang sudah
diambil adalah berkordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) kabupaten. Hasilnya, untuk kelancaran mobilitas warga akan
dibangun jembatan darurat berkonstruksi kayu. "Hari ini jembatan darurat
sudah mulai dibangun oleh rekanan dengan target selesai sepuluh hari ke
depan," katanya.
Menurutnya, penanganan yang sama juga akan
dilakukan pada Jembatan Cikeruh di Jalur Bantarkawung-Ketanggungan.
Dengan adanya jembatan darurat, diharapkan lalu lintas kendaraan, sektor
pendidikan dan perekonomian warga kembali normal.
Seperti
diketahui sebelumnya, Jembatan Cacaban dijalur itu putus diterjang
banjir Sungai Cikeruh. Bencana yang dipicu hujan lebat tersebut juga
merusak jembatan Cikeruh di jalur Bantarkawung-Ketanggungan.
sumber: http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2011/02/20/78408